Seruling Kakua
Bukan hanya penampilannya saja yang berubah, sikapnya juga kian lunak. Dalil-dalil yang biasa menghiasi setiap petuahnya tak lagi mudah untuk ditemukan. Diam seolah menjadi pilihan terbaik yang dilakukannya malam ini. Banyak tetangga kampong jadi bertanya-tanya, termasuk saimin santrinya yangn doyan berprasangka.
“guru sesungguhnya ilmu baru apa yang telah engkau bawah dari padepokan agung diatas sana?” yang ditanya hanya menjawab satu kali saja ” saat berangkat aku sungguh berniat mengisi jubahku dengan bunga-bunga mauidhotil hasanah. Bila aku kemballi akan aku bagikan kepada kalian bunga-bunga nasihat menyenangkan itu. Tapi apa boleh buat, sesampainya diatas padepokan sa’ada keindahan tamannya telah membuatku menangalkan jubahku. Baca selengkapnya…
komentar terbaru