View most interesting 'natural' photos on Flickriver

Engkau Pasti Mati

17 April, 2013 1 komentar

Wahai Saudaraku
Yang Menjadi Pemimpin
Engkau Bisa mensejahterakan Rakyat
Tapi tidak engkau lakukan
Tak apa saudaraku, terserah maumu
Tapi Ingat Engkau Pasti Mati

Wahai Saudaraku
Yang memiliki kesempatan untuk tidak korupsi
Tapi tidak engkau lakukan
Tak apa saudaraku, terserah maumu
Tapi Ingat Engkau Pasti Mati

Wahai Saudaraku
Yang duduk di dewan
Seharusnya engkau membela kepentingan Bangsa
Tapi Tidak engkau lakukan
Tak apa Saudaraku, terserah maumu
Tapi Ingat Engkau Pasti Mati

Wahai Saudaraku
Yang duduk di bidang pendidikan
Yang memiliki kesempatan untuk memudahkan pendidikan
Tapi tidak engkau lakukan
Tak Apa Saudaraku, terserah maumu
Tapi Ingat Engkau Pasti Mati

Wahai Saudaraku
Yang duduk di bidang kesehatan
Yang seharusnya bisa memberikan kemudahan untuk kesehatan
Tapi Tidak Engkau Lakukan
Tak Apa Saudaraku, terserah maumu
Tapi Ingat Engkau Pasti Mati

Wahai Saudaraku
Yang duduk di bidang hukum
Yang seharusnya engkau bisa memberikan keadilan
Tapi tidak engkau lakukan
Tak Apa Saudaraku, Terserah maumu
Tapi Ingat Engkau Pasti Mati

Wahai Saudaraku
Yang duduk d semua tempat d mana engkau seharusnya Tidak:
Korupsi
Menjual harta kekayaan bangsa
Mengkebiri keadilan
Merusak negara dalam berbagai bentuk
Merugikan Negara
Menyusahkan Masyarakat
Memanipulasi Hukum
Memanipulasi anggaran
Menghambat program
Minta jatah proyek
Menghamburkan anggaran
Membohongi bangsa
Wahai saudaraku, sebenarnya engkau bisa tidak berbuat itu
Tapi tidak engkau lakukan
Tak apa Saudaraku, terserah maumu
Tapi Ingat Engkau Pasti Mati

Wahai Saudaraku
Berbuatlah semaumu
Ambil semua hak rakyat
Ambil semua harta bangsa
Ambil semua uang pajak
Ambil semua jatah anggaran
Ambil semua yang engkau mau, dengan berbagai cara dan alasan
Ambil semuanya saudaraku
Tak apa Saudaraku, terserah Maumu
Tapi ingat Engkau Pasti Mati

Wahai Saudaraku
Buatlah semua alasan
Buatlah semua alibi
Buatlah semua pos anggaran
Buatlah susah bangsa Indonesia
Buatlah apapun yang engkau Mau
Tak Apa Saudaraku, terserah Maumu
Tapi Ingat Engkau Pasti Mati

Wahai Saudaraku
Lakukan sesukamu
Lakukan apa maumu
Lakukan apa yang kau kehendaki
Lakukan semuanya
Lakukan saja
Tak Apa Saudaraku, terserah Maumu
Tapi Ingat Engkau Pasti Mati

Wahai Saudaraku
Semua Pasti Mati
Semua di tinggal
Kecuali perbuatannya
Engkau bisa mati kapan saja
Perbuatanmu Tanggung Jawabmu
Kalo mau Saudaraku sadarlah sedikit saja
Kalo Mau Saudaraku Pikirkan Bangsamu
Kalo Mau Saudaraku Engkau Bisa
Karena
Engkau Pasti Mati
Engkau Pasti Mati
Engkau Pasti Mati

Puisi
Judul: engkau pasti mati
Karya: xendro (orang Indonesia) saja
Brisbane, 17 04 13
20130423-001804.jpg

Kategori:Catatan Harian

Sholat, Jihad, Dan Shodaqoh

26 Oktober, 2008 Tinggalkan komentar

Khutbah ini diringkas dari maidhoh Almukarom Kyai Moch. Muchtar Mu’thi
dalam pengajian Lailatul Mubarokah 17 Romadlon 1429 H, di  Losari – Ploso – Jombang

Didalam kitab “Tanbighul Ghofilin” (Pengingat orang lupa) karangan Moch. Nashor bin Ibrohim – Samarkand, pada bab Fadhlush Shodaqoh (keutamaan shodaqoh) halaman 113 terdapat sabda Rosululloh SAW keterangan dari Shohabat Abi Dzarr Al Ghiffari yang berbunyi “Assholatu ‘imaadul islam, wal jihaadu tsanaamul amal, wasshodaqotu syai’un ‘ajiibun wasshodaqotu syai’un ajiibun, wasshodaqotu syaiun ajiibun”. “Sholat itu tiang Islam, berjuang dengan sungguh-sungguh (jihad) adalah luhurnya amal, shodaqoh itu sesuatu yang ajaib, shodaqoh itu sesuatu yang ajaib, shodaqoh itu sesuatu yang ajaib.”

Dalam hadits ini Rosululloh menyebut tentang shodaqoh sebanyak tiga kali. Baca selengkapnya…

Kategori:Tasawuf

Manthiqut Thair

24 Oktober, 2008 6 komentar

Dikisahkan segala burung di dunia yang dikenal atau tidak dikenal datang berkumpul. Mereka sama-sama memiliki satu pertanyaan, siapakah raja mereka. Di antara mereka ada yang berkata, “rasanya tak mungkin negeri dunia ini tidak memiliki raja. Maka mustahillah bila kerajaan burung-burung tanpa penguasa! Jadi kita semua memiliki Raja. Ya.. Raja.”

Semua burung tertegun, seperti ada keraguan yang mengawang-awang. “Keadaan semacam ini tak bisa dibiarkan terus menerus. Hidup kita ini akan percuma bila sepanjang hayat kita, kita tidak pernah mengetahui dan mengenal siapa Raja kita sesungguhnya.”

Masing-masing dari mereka masih berfikir dan terdiam. Lalu kembali ada yang berteriak, “lalu apakah yang harus kita lakukan?” Baca selengkapnya…

Kategori:Tasawuf

al-Milal wa al-Nihal

8 Oktober, 2008 2 komentar

Kitab ini ditulis oleh seorang Alim al-Allamah Syahrastani. Kitab al-Milal wa al-Nihal berisi tentang belief yang terbagi dalam bab-bab menandakan luasnya bahasan yang ia bahas, belief (keprcayaan) yang ia bahas adalah keprcayaan yang bisa kita jumpai dari ufuk barat sampai ufuk timur dari bumi sebelah utara hingga bumi sebelah selatan.

Selanjutnya kitab ini akan direview per-bab-nya setelah masing-masing bab dibaca dan dipelajari. Berikut adalah bab pertama dari al-milal wa al-nihal, adapun bab kedua dan selanjutnya akan direview pada hari-hari selanjutnya. Review pertama ini ditulis oleh Hilal al-Najmi, seorang Guru asal Kalimantan. Baca selengkapnya…

Kategori:Catatan Harian

Nyatakanlah Nikmat Tuhanmu

22 September, 2008 Tinggalkan komentar

Khutbah ini diringkas dari sambutan Almukarom Kyai Moch. Muchtar Mu’thi
dalam pembukaan seminar Cinta Tanah Air, Bandung – Jawa Barat

Dalam rangka ikut mensyukuri nikmat kemerdekaan bangsa Indonesia, pembahasan kami bertolak dari firman Alloh dalam Qs. Dhuha ; Fa amma bini’mati robbika fahaddits (Dan kepada nikmat Tuhanmu maka nyatakanlah). Dalam ayat singkat itu ada tiga kalimat ; Nikmat, Robbika, dan kalimat perintah nyatakanlah (fahaddits). Kalimat “nikmat” wujudnya karunia Alloh yang diberikan kepada manusia. Kalimat robbika menunjukkan sumbernya nikmat yaitu Alloh. Kalimat fahaddits menunjukkan perintah menyatakan nikmat, dan menyatakan sumbernya nikmat.    
Nikmat yang diterima bangsa Indonesia itu berupa, kemerdekaan dan kedaulatan Tanah Air Indonesia yang terdiri dari 17.000 pulau dan lebih dari 360 suku. Ini adalah nikmat yang harus dinyatakan (fahaddits). Pernya-taan itu sebagaimana bunyi teks pro-klamasi yang ditujukan kepada seluruh bangsa Indonesia dan seluruh dunia oleh perwakilan bangsa Indonesia (Soekarno-Hatta), berbunyi
“PROKLAMASI”
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diseleng-garakan dengan cara seksama dan da-lam tempo yang sesingkat-singkatnya.
17 Agustus /8/ 1945
Jakarta, atas nama Bangsa Indonesia : SUKARNO – HATTA.
Pernyataaan nikmat itu antara lain ; Baca selengkapnya…

Kategori:Perjalanan

Syahru Romadlon

22 Agustus, 2008 4 komentar

“Sesungguhnya Bilangan Bulan bagi Alloh itu ada dua belas” (At-Taubah 37), Macam –macam Bulan Islam:

1. Bulan Muharrom (Bulan yang di Haromkan)

2. Bulan Shofar (Kuning/Nol)

3. Bulan Robi’ul awwal (Duduk Pertama)

4. Bulan Robi’ul Akhir (Duduk yang akhir)

5. Bulan Jumadil Ula (Beku pertama)

6. Bulan Jumadil Akhiroh (beku yang akhir)

7. Bulan Rojab (Mulia)

8. Bulan sya’ban (cabang-cabang)

9. Bulan Romadlon (Membakar)

10. Bulan Syawwal (Tinggi)

11. Bulan Dzul Qo’dah (Punya duduk)

12. Bulan Dzul Hijjah (Punya ibadah Haji)

Dari kedua Belas Bulan itu , hanya Bulan nomor 9 yang mempunyai banyak nama, Tiap-tiap nama mempunyai arti yang menujukkan kemuliaan Bulan yang kesembilan itu. Diantara nama-namanya yang banyak itu ialah: Baca selengkapnya…

Kategori:Agomo